Sabtu, 02 November 2013

 Obat disfungsi ereksi,Viagra dikatakan dapat memperbaiki kehidupan seks wanita yang mengalami gangguan rangsangan. Begitu hasil penelitian yang dilaporkan seksolog Italia, Professor Salvatore Caruso dan timnya dari University of Catania, lewat British Journal of Obstetrics andGynaecology, dikutip Kamis (31/10/2013).
Berita Terkait
Viagra Turunkan Tekanan Darah
Viagra Turunkan Tekanan Darah
Olahraga dan Viagra, Sama-sama Jos!
Olahraga dan Viagra, Sama-sama Jos!

Seksolog itu menguji hipotesa yang mengatakan Viagra (sildenafil), dapat meningkatkan kenikmatan seks pada 51 wanita yang mengalami gangguan rangsangan. Para wanita itu, usia antara 22 hingga 38, mengaku melakukan hubungan seks seminggu sekali tapi tetap merasa perlu datang ke klinik konsultasi. Dalam berhubungan seks mereka mengaku tidak menikmati sensasi klitoris, vagina tidak basah, atau "lambat panas." Para periset berasumsi, sildenafil mungkin sanggup membantu wanita mengalami ereksi klitoris, komponen kunci rangsangan seks bagi wanita.

Dalam penelitian yang berlangsung selama tiga periode, setiap periode berjangka waktu empat minggu, setiap wanita itu diminta menelan Viagra 25 miligram (mg), 50 mg, atau plasebo. Seiring dengan itu, setiap bulan mereka juga diminta mengisi kuisioner untuk mengkuantifikasikan rangsangan, orgasme, kenikmatan dan fantasi-fantasi seksual dengan skala antara 1 sampai 5.

Hasilnya, peningkatan rasa terangsang pada awal penelitian meningkat dari 1,5 menjadi 4,2 pada mereka yang menelan obat, dan mereka yang menelan plasebo hanya meningkat hingga 2.6 saja. Orgasme yang mereka rasakan juga meningkat hingga 3,9 pada mereka yang menelan 50 mg Viagra, 3,7 pada mereka yang menelan 25 mg, dan hanya 2,4 yang menelan plasebo.

Seterusnya, secara berurutan, peningkatan kenikmatan yang dialami, mulai dari 1,5 hingga 3,9, 3,5 dan 2,3. Peningkatan frekuensi hubungan seks mulai dari 1,5 menjadi 3, 2,4 dan 1,8. Sedang peningkatan fantasi dari 0,5 menjadi 3,2, 2,8 dan 1,6. "Hasil ini memperlihatkan, sildenafil mempengaruhi wanita sebagaimana dialami oleh pria yang mengalami disfungsi ereksi," ujar Profesor Caruso.

Menurut Reutesr Health, temuan itu bertentangan dengan pengkajian terhadap 577 wanita yang dipresentasikan dalam pertemuan American College of Obstetricians and Gynecologists, tahun lalu. Ketika itu, hasil penelitian yang dilaporkan mengatakan, plasebo lebih efektif dibanding Viagra.

Pfizer, perusahaan yang memproduksi Viagra, sendiri, masih terus mengkaji kemungkinan memanfaatkan Viagra bagi wanita.